SUARA BEKASI, Babelan: Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bekasi yang bergerak di bidang minyak dan gas, yakni PT. Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM), telah meluncurkan program corporate social responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian serta tanggung jawab moral pada usaha pengembangan masyarakat di sekitar kilang.
Direktur Utama (Dirut) PT. BBWM, Prananto Sukodjatmoko, mengatakan program CSR berupa fasilitas internet yang diberikan kepada 15 Sekolah Dasar (SD), akan terus dikembangkan secara bertahap.
Dengan internet gratis ini, pihaknya berharap kepada para guru dan siswa SD dapat mengakses kebutuhan informasi seputar pendidikan secara tepat dan cepat.
“Fasilitas internet memberi jalan tol kepada tenaga pendidikan dan siswa yang berada di wilayah pinggiran untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pendidikan,” ujar Prananto Sukodjatmoko, saat berbincang dengan Suara Bekasi, usai launching internet gratis, di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Jum’at (27/2/2015).
Prananto menjelaskan, program layanan internet masuk desa merupakan kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Bekasi. PT. BBWM berharap kegiatan tersebut memiliki peran penting dalam memajukan pengetahuan masyarakat, serta merangsang institusi lain untuk terlibat dalam memajukan pendidikan anak sekolah.
“Kami berkomitmen mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia yang handal dengan menyediakan layanan modern,” ucapnya.
Hal senada dikatakan senior manager corporate communication PT. BBWM, Hilalludin Yusri. Dia menjelaskan, penyediaan fasilitas internet untuk menunjang kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan oleh semua pihak, karena biaya yang diperlukan tidak terlalu mahal.
Biaya yang dibutuhkan untuk membuka akses internet 15 SD, menurutnya tidak mencapai ratusan juta rupiah.
“Siapa pun bisa membantu pengembangan pendidikan di sekitarnya,” tuturnya.
Hilalludin menambahkan, selain launching internet masuk desa, PT. BBWM juga memberikan bantuan beasiswa tahap 2 berupa fasilitas bimbingan belajar (Bimbel) untuk 260 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA).
“Kami menyiapkan tenaga pengajar Bimbel untuk persiapan mengikuti Ujian Nasional (UN),” pungkasnya. [DIK]