SUARA BEKASI ONLINE, Cikarang Pusat: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Pendidikan setempat mengakui bahwa jumlah sekolah yang kondisinya butuh perbaikan alias rusak jumlahnya sangat banyak.
“Yang rusak banyak, perbaikan pasti dilakukan secara bertahap setiap tahunnya, karena anggarannya pun terbatas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda, di Cikarang Pusat, Selasa (21/1/2020).
Menurutnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi telah mencatat jumlah ruangan kelas yang rusak setara tiga kali lipat jumlah ruangan kelas yang layak pakai atau dalam keadaan baik, yakni 9.686 kelas rusak berbanding 3.198 ruang kelas normal.
“Ada 9.686 ruang kelas yang rusak. Terbagi untuk SMP 5.708 ruang kelas, dan untuk SD sebanyak 3.978 ruang kelas,” Carwinda membeberkan.
Baca juga: Komisi V DPR: Jika Pemkab Bekasi Tak Mampu Bangun SDN Samudrajaya 04, Biarkan Kami yang Urus
Labih jauh ia memerinci jika di tingkat SMP, mayoritas kerusakan dikategorikan dalam kerusakan ringan. Namun, ada 1.015 ruang kelas yang masuk dalam kategori rusak berat.
Sedangkan, di tingkat SD sebanyak 37 persen atau 1.481 ruang kelas yang ada masuk dalam kategori rusak berat.
“Ruang kelas yang rusak tersebut akibat banyak faktor, mulai dari sekolah tersebut sudah dalam kondisi tua, juga karena kebanyakan sekolah belum diperbaiki sejak berdiri tahun 1980 lalu,” katanya.
“Sebagian lagi tergerus akibat diterjang banjir,” imbuhnya.
Masih menurutnya, seluruh data itu sudah dikantongi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi sebagai pihak yang berwenang merehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak.
“Kami berharap PUPR bisa lebih selektif menentukan sekolah yang akan dibangun dan memprioritaskan sekolah yang kondisinya mendesak,” pungkasnya. [RYN]