SUARA BEKASI ONLINE, Cikarang Pusat: Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Bupati Bekasi telah menerima rekomendasi dari partai koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, Partai Hanura, dan Partai NasDem untuk mengisi jabatan wakil bupati.
Meski penerimaan wakil bupati mendapat penolakan dari kader Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Panlih tetap menerima rekomendasi dari partai koalisi.
Namun menariknya, rekomendasi dari DPP Partai NasDem yang dibawa oleh Wardja Miharja ditolak oleh Panlih, dan sebaliknya Panlih malah menerima rekomendasi dari DPD Partai NasDem Kabupaten Bekasi yang dibawa oleh Teten Kamaludin.
“Saya kecewa, kok rekomendasi dari DPP NasDem yang saya bawa malah ditolak, alasannya karena saya belum buat janji sebelumnya. Padahal aturannya, rekomendasi yang dibawa haruslah dari DPP Partai, saya bawa rekomendasi ini,” jelas Wardja Miharja.
Sementara itu, Ketua Panlih Wakil Bupati Bekasi, Mustakim menyebut pihaknya saat ini hanyalah menerima rekomendasi dari partai sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Panlih.
“Kita telah menerima rekomendasi dari semua partai koalisi. Partai Golkar tadi yang bawa ada Pak Iswara dan Pak Agus Sihombing dari Jawa Barat, kemudian ada juga Muhtada Sobirin dari Kabupaten Bekasi juga yang dampingi. Lalu, dari PAN ada Pak Jamil, Hanura yang menyerahkan sekretarisnya dan NasDem ada Teten dan sekretarisnya,” bebernya.
“Lalu kita juga mendapatkan surat dari gabungan partai koalisi yang ditandatangani ketua dan sekretaris partai di Kabupaten Bekasi, yang menginginkan agar Tuti Yasin dan Akhmad Marjuki menjadi calon Wakil Bupati Bekasi, walaupun dalam surat itu Partai Golkar ditandatangani Jawa Barat,” tambahnya.
Kemudian, kata dia, setelah menerima dua nama yang direkomendasikan oleh partai pengusung, maka pihaknya bakal memverifikasi dokumen yang masuk untuk kemudian dilakukan pemilihan sesuai jadwal yang ditetapkan Panlih. [RYN]
