Beranda Berita Utama Kisruh Lapangan Bola, Warga Ancam Demo Kades Sukadanau

Kisruh Lapangan Bola, Warga Ancam Demo Kades Sukadanau

0
Lapangan Sepakbola Sukadanau
Banner Lapangan Sepakbola Desa Sukadanau tidak diperjualbelikan, terpampang di pinggir jalan. Foto: Indra Gunawan/Suara Bekasi Online.

SUARA BEKASI ONLINE, Cikarang Barat: Kisruh status kepemilikan Lapangan Sepakbola Desa Sukadanau yang diduga dijual oleh oknum pegawai Desa Sukadanau, memancing reaksi warga yang akan melakukan demo untuk menuntut Kepala Desa Sukadanau.

Tuntutan demo warga yakni agar mencabut data konversi atau perkembangan tanah Lapangan Sepakbola Desa Sukadanau, yang diduga kepengurusan tanah tersebut sudah sampai ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bekasi.

Koordinator warga, Dede, mengatakan bahwa aksi demo warga yang akan dilakukan di Desa Sukadanau adalah agar mencabut data konversi dan membatalkan sertifikat yang diproses di BPN, yang sebelumnya pengurusan prosesnya diduga dilakukan oleh oknum warga yang bernama Saiman.

“Jadi besok (demo) rencana jam 9 pagi, karena data konversi (diduga) sudah ditandatangani Lurah,” katanya saat dihubungi Suara Bekasi Online, Ahad (1/5/2016).

“Data lapangan ditipu oleh Saiman dengan istrinya. Saya sudah menghadap ke BPN, tapi belum dicabut Kades, resmi tanda tangan Kades juga,” bebernya.

Ia menjelaskan, harapan warga kepada Camat Cikarang Barat akan mencabut berkas tersebut dalam pemberkasan data konversi yang sudah diproses di BPN.

Apalagi, jelas dia, beberapa waktu lalu sempat menanyakan ke BPN Kabupaten Bekasi terkait status Lapangan Sepakbola Sukadanau.

“Karena keterbukaan pihak BPN, berkas data konversi tersebut ditunjukkan ke warga Desa Sukadanau,” jelasnya.

Terpisah, Koordinator Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan Daerah (LP3D) Bekasi, Ronny Harefa, mengatakan sangat mendukung gerakan masyarakat Desa Sukadanau dengan melalukan aksi demo damai untuk membatalkan data konversi yang sudah diproses ke BPN Kabupaten Bekasi.

“Seharusnya Pemerintahan Desa memperhatikan kebutuhan masyarakat, terkait kebutuhan ruang terbuka hijau dan sarana prasarana olah raga,” ujarnya.

“(Adanya demo) terkait derasnya dorongan (pembatalan sertifikat) dari masyarakat untuk membatalkan konversi yang telah dikirim (ke BPN) oleh pihak tertentu,” tambahnya dengan singkat. [GUN]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini