SUARA BEKASI ONLINE, Jakarta: Staf ahli hukum Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Hendri Subiakto mengatakan, Ikatan Wartawan Online (IWO) merupakan pemegang masa depan pembaca di Indonesia. Hal ini diakuinya mengingat rakyat Indonesia telah maju dalam informasi dan komunikasi karena memiliki perangkat seluler.
“IWO adalah pemegang masa depan pembaca. Orang sekarang cemderung membaca berita lewat HP ketimbang membaca koran,” katanya saat membuka resmi Musyawarah Ikatan Wartawan Online (IWO) Jumat (8/9/2017) di Puri Mega Hotel, Jakarta Pusat.
Namun begitu, Subiakto mengeluhkan banyaknya situs yang tidak memiliki latar belakang jurnalis ataupun pendidikan dasar jurnalis telah mendirikan perusahan pers, sehingga menciptakan kegaduhan dan perpecahan antar warga dan tidak segan-segan menyerang pemerintah ataupun lembaga negara lainnya.
“Ada ribuan situs saat ini berada di Indonesia, mereka tidak memiliki pengetahuan jurnalis atau bentuk pelatihan jurnalis namun telah mendirikan perusahan media. Sehingga situs-situs tersebut menyebarkan berita-berita hoax,” tutur Subiakto.
Ketua Umum IWO, Yodhi Yudono mengatakan, IWO dilahirkan untuk saling menguatkan, saling bersinergi untuk membesarkan organisasi dan mempersatukan Indonesia.
“Kita dirikan IWO adalah untuk kesetiakawanan antar wartawan dengan tidak mengejar kekuasaan ataupun jabatan lainnya,”kata dia.
“Hari ini kita menunjukan bahwa kita kuat sehingga kita membangun keberadapan dengan menjunjung tinggi kemanusiaan,” imbuhnya.
Yodhi menambahkan, melalui mubes IWO yang diselenggarakan kali ini, sebagai bagian dari prasyarat yang diminta dewan pers.
“Mubes dilakukan melengkapi permintaaan yang diminta oleh dewan pers dengan syarat memiliki 15 cabang di kabupaten kota dan memiliki 5000 anggota. IWO saat ini telah berdiri di 31 Provinsi dan 46 di Kabupaten Kota dan kita telah mengalahkan partai politik,” katanya.
Iskandar Sitorus pendiri IWO, mengakui ada 22 orang menjadi pelopor berdirinya IWO tahun 2012 silam dengan penuh tantangan karena sering dihina oleh organisasi kewartawanan lainnya.
Namun hari ini, kata dia, IWO membuktikan hasil kerja keras selama 5 tahun dan telah melahirkan IWO di 31 Provinsi dan 46 Kabupaten Kota.
Mubes dihadiri Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, Karo multimedia Mabes Polri Brigjen Pol. Yanfitri, Budayawan Mohamad Sobary, Dirjen aplikasi informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan, Ahli Cybercrime Gildas Deogran Lumy. [SEP]