NAFSU seksual seorang pria sering digambarkan sebagai keegoisan. Tapi dokter dan penulis buku baru “The Truth About Men dan Sex,” Dr Abraham Morgentaler, mengatakan bahwa stereotip itu jauh dari kebenaran.
Faktanya, kekhawatiran umum di antara pria, seperti masalah ukuran penis dan stamina di atas ranjang hanyalah beberapa hal yang menunjukkan bahwa, pria bisa lebih sensitif daripada yang banyak wanita ketahui.
“Laki-laki begitu berbeda di belakang ‘pintu ruang ujian yang tertutup’ daripada saat mereka berada di depan umum atau dalam suatu hubungan,” kata Morgentaler, seorang profesor urologi di Harvard Medical School, mengatakan kepada FoxNews, yang ditulis pada Kamis (25/3/2015).
Pria jauh lebih jujur tentang kekurangan seksual mereka dengan dokter daripada dengan pasangan mereka, katanya. Bahkan pria biasanya lebih peduli tentang kebahagiaan pasangan mereka daripada masalah mereka sendiri.
Sebagai contoh, Morgentaler menunjukkan masalah ejakulasi dini. Bila pria benar egois, masalah itu seharusnya tidak menjadi masalah bagi mereka, karena mereka mampu mencapai kepuasannya. Sebaliknya, pria sering takut saat mereka merasa gagal untuk menyenangkan pasangannya.
Morgentaler menjelaskan bahwa argumen yang sama dapat berlaku untuk masalah seksual pria lainnya. Tapi, masalah sebenarnya di sini adalah komunikasi. Di atas setiap masalah fisik yang dihadapi, masalah mental adalah yang sering mereka hadapi tanpa disadari.
Sementara dokter mungkin dapat membantu di awal, perhatian dan pemahaman pasangan dapat membantu berikutnya. Morgentaler percaya bahwa sekali wanita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang psikologi pria, ada kesempatan bagi mereka untuk menjalin hubungan yang lebih baik.
“Ketika pria merasa baik tentang diri mereka sendiri secara seksual, saat itulah mereka bisa menjadi yang terbaik dalam suatu hubungan,” kata Morgentaler. (oke)