SUARA BEKASI, Cikarang Utara: Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono, mengatakan, senjata api (senpi) yang digunakan oleh dua perampok yang tewas ditembak di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merupakan senjata api pabrikan jenis FN. Sementara satu senjata lainnya jenis revolver merupakan senjata api rakitan.
“Pelaku kasus pencurian dengan kekerasan yang ditembak kemarin menggunakan senjata api FN pabrikan,” ungkap Unggung Cahyono kepada wartawan, di Mapolsek Cikarang Utara, Selasa (10/3/2015).
Di wilayah hukum Polsek Cikarang Utara, kata dia, para pelaku sudah enam kali melakukan aksi kejahatan.
Anggota Reskrim Kepolisian Sektor Cikarang Utara hingga kini, telah menangkap lima perampok yang menggasak uang tunai milik juragan beras sebesar Rp 150 juta, pada 19 Februari 2015 lalu. Dua pelaku di antaranya merupakan karyawan juragan beras tersebut.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Cikarang Utara, AKP Bobby Kusumawardhana, senjata api FN yang digunakan pelaku belum diketahui asal-usulnya.
“Kita masih melakukan penyelidikan terhadap senjata api FN ini,” ungkap Bobby.
Dia mengatakan, identitas pelaku yang menggunakan senjata api FN diketahui sebagai karyawan swasta. “Berdasarkan kartu identitas pelaku, diketahui sebagai karyawan swasta,” kata dia.
Kedua pelaku yang ditembak mati adalah KR (40) dan TR (50). Serta dua karyawan juragan beras berinisial U (36) dan N (27).
“Satu pelaku lainnya, berinisial I (35) masih dibawa oleh anggota untuk melakukan pengembangan lebih lanjut,” ungkapnya.
Sementara itu, kata dia, anggota Reskrim Polsek Cikarang Utara yang tertembak peluru pelaku bernama Bripka AW.
Beruntung, dirinya mengenakan jaket antipeluru sehingga peluru dari senjata api FN tidak menembus tubuhnya.
Berdasarkan informasi, Bripka AW sudah lima tahun bertugas di Polsek Cikarang Utara.
Dari jaket antipeluru yang dikenakan Bripka AW, tampak terlihat lubang kecil tepat di bagian perut tempat proyektil peluru yang bersarang di jaket antipeluru tersebut.
Sedangkan, H. Aris, juragan beras yang dirampok Rp 150 juta membenarkan kedua pelaku perampokan adalah karyawannya.
“Saat itu, pelaku beraksi dua orang. Tiga kali meletuskan tembakan, tapi tidak mengenai tubuh saya,” ujar Aris.
Dirinya telah mengikhlaskan uang Rp 150 juta yang telah digasak perampok beberapa waktu lalu.
“Saya sudah mengikhkaskan uangnya, yang penting pelaku tidak mengulang perbuatannya lagi,” imbuhnya. [DIK]