Beranda Nasional Pengurus Golkar Kabupaten Bekasi Hadir di Munas Ancol

Pengurus Golkar Kabupaten Bekasi Hadir di Munas Ancol

0
Rudi Hartono
Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Rudi Hartono. Foto: Indra Akuntono/KOMPAS.Com

SUARA BEKASI, Jakarta: Wakil Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Rudi Hartono, menyatakan tak takut mendapat sanksi karena menghadiri Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, yang dibuka Sabtu (6/12/2014) malam.

Menurut Rudi, munas yang digelar di Jakarta lebih demokratis ketimbang munas yang digelar di Bali. Rudi mengatakan, dirinya hadir untuk memenuhi undangan panitia penyelenggara munas Jakarta dan berharap muncul regenerasi pimpinan di tubuh Golkar.

“Ngapain takut disanksi? Saya datang karena mendukung munas ini soalnya lebih demokratis,” kata Rudi, saat ditemui seusai acara pembukaan Munas IX.

Rudi mengungkapkan, Aburizal Bakrie telah terbukti gagal memimpin partai Golkar. Bukti kegagalan Aburizal adalah ketika untuk pertama kalinya Golkar tidak mengusung calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pemilu 2014. “Makanya saya bilang Aburizal gagal, nggak pantas dia jadi ketua umum lagi,” ungkapnya.

Hari ini para politisi Golkar yang berseberangan dengan kelompok Aburizal Bakrie menggelar munas di Hotel Mercure, Ancol. Ketua Pelaksana Munas IX Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengklaim bahwa munas itu telah memenuhi syarat kuorum.

Terdapat tiga calon ketua umum yang bertarung di munas ini, mereka adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus Gumiwang Kartasasmita. Munas ini merupakan bentuk perlawanan sejumlah kader Golkar yang berseberangan dengan Aburizal Bakrie, yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali.

Dalam munas di Bali itu, DPP Partai Golkar juga memecat belasan pengurus, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, dan Yorrys Raweyai. Mereka dianggap melawan keputusan partai dengan membentuk presidium penyelamat Partai Golkar yang tidak diakui oleh kubu Aburizal. (Indra Akuntono)

Editor: Ade Hidayat
Sumber: Kompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini