SUARA BEKASI, Bekasi Selatan: Ketua LSM Sapulidi, Imam Kobul, mendesak Walikota Bekasi Rahmat Effendi untuk mencopot jabatan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Rudi Sabarudin lantaran dinilai gagal membangun pendidikan di Kota Bekasi.
Terbukti, selama dua tahun ratusan siswa SDN Margajaya I dan II Bekasi Selatan belajar di lantai.
“Harus dicopot jabatan Kepala Dinas Pendidikan. Karena sudah tidak cakap memimpin pendidikan di Kota Bekasi. Buktinya, masih ada dua sekolah SD yang belajar tanpa meja dan kursi,” kata Ketua LSM Sapulidi, Imam Kobul kepada wartawan, Kamis (16/2/2016).
Perlu diketahui, di SDN Margajaya I terdapat 40 siswa kelas VI. Sedang, SDN Margajaya II terdapat 61 siswa yang merasakan belajar lesehan. Mereka terdiri atas siswa Kelas VI dengan jumlah 36 anak dan siswa Kelas V sebanyak 25 anak.
Sebenarnya, kata Imam, dua SDN yakni SDN Margajaya I dan II Bekasi Selatan merupakan bagian salah satu sekolah yang terlihat. Padahal, masih ada delapan sekolah dengan jumlah ruang kelas 19 unit yang sebelumnya tidak memiliki meubeler.
“Tapi kepala sekolah berani membelikan sendiri pakai uang sekolah. Karena mereka tidak mau siswanya telantar,” katanya.
Sementara itu, Walikota Bekasi Rahmat Effendi, berjanji akan mengevaluasi kinerja pemegang kebijakan Dinas Pendidikan. Menurut dia, sudah ada beberapa kepala bidang yang sudah dirotasi lantaran tak cakap menjalankan bidangnya.
“Kemarin sudah kami rotasi jajaran bidang, sekarang kami akan evaluasi pemegang kebijakannya,” jelasnya.
Menurut dia, preseden tidak terserapnya alokasi anggaran meubeler itu menandakan tidak cakapnya kinerja Dinas Pendidikan. Sebab, perencanaan anggaran itu sudah tersusun rapih dan dianggarkan.
“Kalau dibilang tidak diserap, berarti tak cakap,” ujarnya. [GUN]
