Beranda Berita Utama Lahan Pertanian Menyusut, Ini Jawaban Tim Penilai Abdi Bakti Tani

Lahan Pertanian Menyusut, Ini Jawaban Tim Penilai Abdi Bakti Tani

0
Asep Sukarna
Ketua Tim Penilai Abdi Bakti Tani dari Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat, Asep Sukarna (kedua kanan). Foto: Indra Gunawan/SUARA BEKASI

SUARA BEKASI, Babelan: Ketua Tim Penilai Abdi Bakti Tani dari Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat, Asep Sukarna, menegaskan bahwa BP3K Kecamatan Babelan mewakili Kabupaten Bekasi dari 13 kabupaten/kota untuk dipilih menjadi tiga besar, dan selanjutnya akan diajukan ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

“Seleksi Abdi Bakti Tani ini setiap tahun dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) RI. Setiap tahun diadakan di tingkat provinsi, kemudian di tingkat nasional,” ungkapnya kepada wartawan, di Babelan, Senin (1/6/2015).

Diakuinya, dari 28 kabupaten/kota yang mendaftar untuk seleksi Abdi Tani ini berjumlah 13 kabupaten/kota.

“Dari 28 kabupaten/kota itu yang mendaftarkan untuk mengikuti seleksi Abdi Bakti Tani ini ada 13 kabupaten/kota termasuk Kabupaten Bekasi salah satunya,” bebernya.

Ditegaskannya, dari 13 kabupaten/kota akan diseleksi kembali menjadi tiga besar yang terbaik, dan akan diusulkan ke Kementerian Pertanian.

Ia mengungkapkan, dalam penilaian ini, tim penilai menilai berbagai bidang seperti budaya kerja dan standar minimal pelayan.

“Ada budaya kerja, dan standar minimal pelayanan yang tercapai atau tidak, kemudian inovasinya apa, dan yang terakhir adalah manfaat kepada masyarakat,” ucapnya.

Jadi, keberadaan BP3K, kata Asep, bermanfaat tidak bagi masyarakat, apakah dengan adanya BP3K masyarakat diuntungkan atau tidak?.

“Keberadaan BP3K ini bermanfaat tidak bagi masyarakat, petani, peternak atau perikanan. Nah, kalau memang bermanfaat berarti itu bagus kan sudah mencapai pelayanan prima,” imbuhnya.

Asep mengaku, di tingkat Jawa Barat ini, lahan pertanian menyusut, dikarenakan bergesernya sektor pertanian menjadi sektor industri.

“Kalau Jawa Barat tingkat lahan pertanian jelas menyusut, dikarenakan muncul pabrik-pabrik, perumahan-perumahan baru. Tapi, intinya Pemda itu harus melakukan inovasi, walaupun berkurang. Tapi, produksi harus meningkat,” tandasnya. [GUN]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini