Beranda Bekasi Koin untuk Tony Abbot Akan Diberikan Jelang Eksekusi

Koin untuk Tony Abbot Akan Diberikan Jelang Eksekusi

0
Koin
KOIN ABBOT: Warga Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Jawa Barat, andil dalam pengumpulan koin untuk Tony Abbot yang akan diserahkan jelang eksekusi. FOTO: HERRY ZAINUL KHUSNI/SUARA BEKASI

SUARA BEKASI, Jakarta: Pernyataan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, yang mengungkit dana bantuan bencana tsunami 2004 terkait rencana eksekusi hukuman mati terhadap dua warga negaranya, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan sangat menyakiti hati rakyat Indonesia, terutama warga Nangroe Aceh Darussalam.

Kelompok mahasiswa muslim Indonesia yang tergabung dari Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) dan rakyat kecil menggelar aksi pengumpulan koin untuk Tony Abbott untuk mengembalikan dana bantuan tersebut.

“Kami sudah dari pekan kemarin melakukan ini. Kami merasa kecewa dengan pernyataan Perdana Menteri Australia itu yang sangat tidak pantas mengungkit dana bantuan. Padahal bukan kami yang meminta mereka yang kasih tanpa kita tuntut, tapi diungkit kembali,” ujar salah satu orator dari PII, Rahmad Hamran, di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (01/3/2015).

Koin yang terkumpul dari kelompok pelajar muslim ini akan diberikan melalui Kantor Kedutaan Besar Australia jelang eksekusi mati duo Bali Nine itu.

“Pengumpulan koin sudah seminggu ini, kita akan kumpul dan berikan pada jelang eksekusi mati. Kita akan counter kemudian diberikan dubes Australia untuk membayar semua bantuan kepada Aceh. Ini bentuk protes kami dan kami akan mengembalikan uang tsunami,” katanya.

Rahmad memaparkan, sampai saat ini koin yang terkumpul sudah mencapai Rp13 juta. Koin tersebut tidak hanya didapat dari masyarakat DKI Jakarta tapi juga dari berbagai daerah di Indoensia.

“Sudah Rp13 juta lebih, ada yang dari daerah mereka kirim lewat pos, paket kiriman kilat dari daerah. Tidak hanya koin tapi juga uang kertas,” ungkapnya.

Dia berharap, dengan adanya aksi ini, bangsa lain respek terhadap Indonesia dan menghargai Tanah Air untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

“Harapannya, pelajaran bagi negara lain bahwa Indonesia punya harga diri tidak bisa dipermainkan. Koin itu datang dari rakyat dan untuk rakyat, ini merupakan simbol bahwa bangsa lain tidak boleh semena-mena,” tutupnya. [MAN/OKE]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini