SUARA BEKASI, Cikarang Pusat: Sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Bekasi, keluhkan adanya pemotongan anggaran Dana Alokasi Desa (DAD) tahun 2015 sebesar Rp 15 juta oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bekasi.
Para Kepala Desa itu mengaku, pemotongan anggaran DAD tersebut untuk keperluan penjaitan baju dan kegiatan bimbingan teknik (bimtek) pada bulan puasa lalu, meski hingga saat ini belum menerima baju tersebut.
“Sudah anggaran DAD kecil malah dipotong pula lagi. Lagian uang potongan itu hanya untuk bimtek sama baju batik masa sih sampai Rp 15 juta. Padahal, kegiatan anggaran DAD itu sangat penting untuk menunjang kebutuhan pembangunan desa, kalau dipotong kita kan jadi bingung,” ujar beberapa Kepala Desa kepada Suara Bekasi Online, Selasa (18/8/2015).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bekasi, melalui Sekretarisnya Soleh Suhasbih, mengatakan bahwa setahu dirinya memang ada dalam Daftar Pengisian Anggaran (DPA) untuk kegiatan bimtek pada bulan puasa lalu dan juga seragam batik warna hijau.
Kendati demikian, menurutnya, soal besaran anggarannya dirinya tidak mengetahui secara pasti lantaran yang mengurusi soal itu Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Pemdes).
“Setahu saya memang ada dalam DPA mengenai pemotongan DAD untuk bimtek dan seragam. Tapi saya tidak tahu persis berapa besaran dari pemotongan tersebut. Mas langsung saja konfirmasi ke Kabid Pemdesnya,” ujar Soleh Suhasbih kepada wartawan, Selasa (18/8/2015).
Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan tersebut dikolektif dari setiap Kepala Desa melalui DAD. Pasalnya, BPMPD sendiri tidak dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, dan itu bukanlah pemotongan, tapi memang ada di dalam DPA.
“Kegiatan tersebut ada di DPA, jadi bukan pemotongan. Nah, soal besaran anggarannya sekali lagi saya tidak mengetahui secara pasti,” jelasnya. [DIK]