JAKARTA – Mahasiswa jangan coba-coba menjadi joki ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Bila tertangkap, kampus punya hukuman berat.
Ketua Umu SBMPTN 2015 Rochmat Wahab menegaskan, mahasiswa yang terbukti menjadi joki ujian akan langsung dikeluarkan.
“Jangan main-main. Daripada berkorban status kemahasiswaan, lebih baik kerja lain yang lebih halal dan bermartabat,” ujar rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu di Jakarta, Minggu, 7 Juni.
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Ravik Karsidi mengimbuhkan, panitia SBMPTN 2015 mengantisipasi kemungkinan keberadaan joki ujian sejak dini. Pada tahap pembuatan soal SBMPTN, misalnya, para penulis soal tidak diperbolehkan menyimpan naskah soal di komputer, melainkan langsung ke sistem.
“Kami sangat hati-hati menjaga peluang kebocoran soal. Menentukan tempat penyimpanan soal SBMPTN juga tidak sembarangan. Bahkan, semua pegawai percetakan tidak boleh pulang sejak hari pertama hingga hari terakhir ujian,” tuturnya.
Tidak hanya itu, panitia juga sudah melakukan simulasi peserta SBMPTN menyontek dengan berbagai cara. Misalnya, kata Ravik, menyimpan contekan di sabuk, jam tangan, atau alat lain.
“Jangan dikira kami tidak tahu strategi peserta SBMPTN untuk curang,” tegas pengelola keuangan pada SBMPTN 2015 itu.
Penulis: rfa
Sumber: okezone