SUARA BEKASI, Cikarang Pusat: Pilkada 2017 Kabupaten Bekasi saat ini sudah mulai terasa. Berbagai macam persiapan telah dilakukan. Seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu perwakilan buruh dari FSPMI Kabupaten Bekasi, Obon Tabroni. Dirinya mengaku tidak akan menggunakan kendaraan politik, akan tetapi dari independen perwakilan buruh.
“Dari pandangan teman-teman buruh di Bekasi, harus ada sesuatu yang kita perbaiki bersama. Karena buruh itu di pabrik, ketika mereka pulang ke rumah itu adalah bagian dari masyarakat yang menghadapi berbagai macam persoalan seperti kesehatan, infrastruktur, kemudian permasalahan lingkungan dan lain-lain,” ucap pria asli Bekasi ini kepada wartawan, di Cikarang, Kamis (19/3/2015).
Ia menjelaskan, dari hasil diskusi pihak buruh dan sebagian masyarakat, pihaknya mencoba bersama semua komponen masyarakat yang lain untuk ambil bagian dalam Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 mendatang.
“Kenapa kita pakai jalur independen. Faktor utama ketika orang memberikan KTP itu adalah sebuah pemberian harapan untuk dilakukannya perubahan. Kita yang menerima mandat tadi dari masyarakat itu artinya langsung di situ. Ya sama-sama menjadikan Bekasi ini lebih baik lagi,” ungkapnya.
Menurut pria yang akrab disapa Obon, dengan pendataan KTP para buruh dan masyarakat yang belum terdata, pihaknya akan bekerjasama dengan KPU. Setidaknya, dalam pengumpulan KTP itu nantinya pihaknya akan mengumpulkan 200 ribuan KTP.
“Itu minimal untuk syarat dari dukungan tersebut. Sekarang memang kita belum mengumpulkan KTP, karena proses dari administrasi saat ini juga belum. Jangan sampai kita mengumpulkan KTP formatnya beda. Mencalonkan Bupati dari perwakilan buruh sebagian dari program buruh go politik. Nah itu sebagian dari situ,” katanya.
Saat disinggung lawannya nanti dari perwakilan partai politik, menurut Obon, partai politik menggunakan roda partai yang punya struktur sampai ke bawah. Bahkan, partai punya jaringan yang lebih luas lagi.
Akan tetapi, situasi demokrasi saat ini dari independen sendiri punya kesempatan yang sama untuk bagaimana bisa berkompetisi.
“Ya masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Partai punya struktur, tapi jangan salah juga situasi sekarang kepercayaan publik ke partai saat ini turun juga,” paparnya.
Tak hanya itu, dengan adanya anggota buruh yang masuk partai politik dan menjadi anggota dewan, kata Obon, Pilkada nanti perwakilan buruh di partai politik tersebut akan mendukung partainya. Kerena dia itu sudah diwakafkan.
“Sebagian dari kita yang di partai politik sudah kita wakafkan, dan tidak akan dipergunakan di Pilkada nanti. Karena naluri buruh nantinya tidak akan hilang tentunya. Engga lantas teman-teman buruh di partai politik harus dukung kita,” tandasnya. [MAN]