SUARA BEKASI, Cikarang Pusat: Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi, Herman Hanafi, mengatakan, bahwa kemacetan yang terjadi di Kabupaten Bekasi disebabkan karena banyak faktor.
Banyaknya jalan yang rusak lantaran tidak mampu menahan beban kendaraan yang bertonase berat, menjadi salah satu penyebab utamanya.
Menurutnya, mencari formula terbaik dalam mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Kabupaten Bekasi dibutuhkan koordinasi dan sinergisitas, sebagai pekerjaan rumah yang perlu dikaji.
“Kemacetan di Kabupaten Bekasi bisa terjadi karena jalan rusak, kualitas jalan yang masih di bawah kelas kendaraan berat,” ujar Herman Hanafi kepada Suara Bekasi, saat ditemui usai rapat Forum Komunikasi Angkutan Jalan dan Barang, di Cikarang Pusat, Senin (09/3/2015).
Herman menjelaskan, Dinas Bina Marga akan diberi rekomendasi dari Dishub untuk mempertimbangan perbaikan jembatan yang sudah tidak lagi memadai daya lewatnya. Begitu juga dengan perbaikan jalan-jalan yang rusak yang masih berada di bawah kendali Dinas Binamarga.
Dishub Kabupaten Bekasi akan mencoba menggandeng pengusaha yang ada di Kabupaten Bekasi untuk membantu memperbaiki semua infrastruktur yang rusak guna mengurangi kemacetan.
“Kondisi jalan negara yang masih rusak parah tak mungkin diperbaiki menggunakan APBD, tetapi sebisa mungkin merangkul pengusaha yang sifatnya insidentil,” kata mantan Asda I ini.
Masih menurut Herman, jika untuk perbaikan harus menunggu proyek-proyek yang berasal dari anggaran pusat maupun provinsi, akan memerlukan proses dan waktu yang lama. Sehingga Dishub akan mencoba mencari solusi lain dengan menurunkan anggota agar tertib berlalu lintas.
“Cukup lama kalau menunggu bantuan dari proyek pusat maupun Provinsi Jawa Barat,” tukasnya.
Herman menambahkan, kendaraan dengan kelas-perkelas tetap akan memperhatikan beban tonase yang dilalui. Maka ke depan akan ditempatkan yang lebih baik, karena Kabupaten Bekasi merupakan kawasan indrustri yang harus ditunjang jalan-jalan lain.
“Harus ada aturan main yang jelas beban berat tonase. Kabupaten Bekasi merupakan kawasan industri. Bisa saja dibuat kelas-kelas untuk kendaraan yang melalui jalan,” pungkasnya. [DIK]