

SUARA BEKASI ONLINE, Cikarang Pusat: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Kesehatan setempat menyambut kedatangan dua mahasiswi asal Kabupaten Bekasi, Husnia dan Mursela, untuk diantar pulang ke kediaman masing-masing.
Dua mahasiswi tersebut berada di Wuhan, China karena sedang menjalani beasiswa pertukaran mahasiswa di Ibu Kota Provinsi Hubei.
Setelah merebaknya Virus Coronavirus Disease (Covid-19) beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Indonesia meminta seluruh warganya yang berada di Wuhan, China untuk segera dievakuasi dan dipulangkan.
Kepulangan dua mahasiswi asal Kabupaten Bekasi ini, setelah keduanya selesai dikarantina selama 14 hari di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Mereka bersama 238 mahasiswa lainnya mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (15/2/2020) sore.
Baca juga: Kunjungi Keluarga Mahasiswi Terisolir di Wuhan, Ini Harapan Bupati Bekasi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarty yang turut menjemput dan mendampingi kepulangan Husnia dan Mursela, meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap keduanya, karena peserta observasi sudah mendapatkan proses penyaringan (screening) yang dilakukan Pemerintah Pusat.
“Anak-anak kita ini masuk ke Indonesia dari Wuhan itu sudah dalam kondisi sehat. Terkait Virus Corona sudah negatif. Nanti baru masuk ke Indonesia. Artinya kita hanya menjaga saja, takut dikhawatirkan terjadi sesuatu, makanya dikarantina selama 14 hari. Selebihnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ungkap Sry Enny Mainiarty wartawan.
“Jadi memang secara keseluruhan sehat. Mereka setelah ini bisa beraktifitas seperti biasa. Sehat walafiat dan telah memiliki sertifikat sehat yang dikeluarkan oleh Kemenkes,” tambah wanita yang akrab disapa dr. Enny.

Sementara itu, Husnia mengungkapkan sangat senang dapat pulang ke Indonesia dan berkumpul dengan keluarga.
Selama di karantina, ia mengaku diperlakukan dengan baik dari segi fasilitas, makanan maupun kegiatan selama masa observasi.
“Kepada pihak Pemerintah saya berterima kasih kepada KBRI Beijing, juga Kemenkes, Bapak TNI yang menemani kita selama 14 hari, Bapak Dandim, Ibu Dinkes Kabupaten Bekasi, sampai saat ini saya sehat. Saya sampai di rumah ini dengan sehat wal afiat,” tutur Husnia kepada sejumlah awak media.
Anak bungsu dari enam bersaudara ini mengaku, dirinya akan melanjutkan skripsinya di UNESA, Surabaya.
Saat kejadian mewabahnya Covid-19, ia sedang menjalani pertukaran mahasiswa di Central China Normal (CCN) University.
“Saya mengikuti exchange, selama enam bulan. Sebetulnya sudah membeli tiket untuk tanggal 2 Februari untuk pulang. Jadi sebetulnya di sana juga sudah selesai kuliahnya,” ungkap Husnia.
Hal yang sama dikatakan Mursela, mahasiswi Universitas Mercu Buana. Ia mengikuti pertukaran mahasiswa jurusan Teknik Industri, dan menjalankan pertukaran mahasiswa di Wuhan of Technology University.
“Rencananya sampai Juni masih di Wuhan, masih ada perjanjian. Semua, saat ini untuk sementara perkuliahan dilakukan secara online,” imbuhnya.
Mursela yang tinggal di Kecamatan Cikarang Selatan ini juga mengutarakan, jika masih banyak teman-temannya dari luar negeri yang masih belum dievakuasi oleh negaranya.
“Mereka masih terisolasi di Wuhan,” ujarnya. [RYN/HUM]