SUARA BEKASI, Babelan: Tanggul Kali Bekasi yang terletak di Kampung Babelan RT. 01/01 Dusun 1 Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi jebol akibat derasnya aliran air, terlebih pada saat musim hujan seperti sekarang ini.
Jebolnya tanggul tersebut pun diduga kuat lantaran adanya mark up anggaran dari kontraktor dalam pembuatan tembok penahan tanah (TPT) pada kali tersebut, sehingga menyebabkan tanah mudah longsor.
Ketua RT. 01/01 Dusun 1 Pan Gunalan (30), mengatakan, jebolnya tanggul Kali Bekasi sudah 1 tahun, dan pada waktu itu jebolnya tanggul hanya 30 Centimeter. Akibat adanya pergeseran tanah jebolnya tanggul tersebut menjadi 30 Meter.
Menurutnya, dampak jebolnya tanggul Kali Bekasi yang terjadi pada (25/02/2015) lalu, menyebabkan air Kali Bekasi memasuki perkampungan warga hingga mencapai 1,5 Meter.
“Dampak jebolnya tanggul Kali Bekasi, air masuk ke rumah-rumah warga setinggi 1,5 Meter,” ujar Pan Gunalan saat berbincang dengan Suara Bekasi, di Babelan, kemarin.
Selain itu, lanjut dia, bukan hanya warga RT. 01 saja yang terkena dampak jebolnya tanggul tersebut, warga RT. 19 dan RT. 20 pun terkena imbasnya.
“Sekitar 700 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi imbas jebolnya tanggul Kali Bekasi ini, yang terletak di RT. 01, RT. 19, dan RT. 20,” paprnya.
Dampak jebolnya tanggul tersebut, sambung dia, menghambat aktifitas warga sehingga tidak dapat bekerja dan warga pun diserang penyakit seperti gatal-gatal.
“Akibat banjir, aktifitas warga juga menjadi terhambat dan warga pun diserang penyakit,” tegasnya.
Menurut penuturannya, tanggul Kali Bekasi dibuat pada 2010 lalu. Namun, pada pembuatan tanggul tersebut hanya dipasang tiang pemancang saja, tanpa adanya teras sebagai penahan tiang pemancang.
“Seharusnya ada teras sebagai penahan tanggul tersebut, ini kok hanya tiang pemancang saja,” tandasnya.
Pembuatan tanggul ini sebenarnya bagus, warga pun menyambut baik karena untuk mengantisipasi banjir. Tapi sangat disayangkan tanggul tersebut akhirnya jebol dan tidak bisa bertahan lama.
“Sebenarnya pembuatan tanggul ini bagus. Tapi akhirnya tidak bisa bertahan juga,” pungkasnya.
Warga setempat berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi dan dinas terkait segera memperbaiki tanggul yang sudah jebol tersebut. (HER)