SUARA BEKASI, Babelan: Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, mengatakan bahwa Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Babelan, dipilih menjadi perwakilan dalam penilaian Abdi Bakti Tani Provinsi Jawa Barat tahun 2015.
Bupati Neneng menginginkan Award Abdi Bakti Tani diraih dengan nilai yang memuaskan, sehingga Pemerintah Daerah (Pemda) menjadi bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Dalam penilaian BP3K ini bagaimana supaya kita mendapatkan award ini, dan bagaimana Pemda menjadi benar-benar bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Bekasi, khususnya petani, peternak dan pembudidaya ikan,” ujarnya kepada wartawan, di Babelan, Senin (1/6/2015).
Menanggapi banyaknya persoalan para petani di Kecamatan Babelan seperti gagal panen dan minimnya irigasi yang ada di sawah-sawah tersebut, menurut Neneng, persoalan itu harus dilihat kesalahannya terlebih dahulu.
Kesalahan yang ada, menurut orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu merupakan kesalahan pada tanah tersebut.
“Kita mesti lihat dulu kan, persoalannya di mana. Bisa jadi kan faktor dari tanahnya sendiri. Sedangkan untuk irigasinya sendiri bukan dari kabupaten, dan persoalan irigasi bukan persoalan yang gampang, dan kita sudah minta ke pusat untuk segera diperbaiki,” katanya.
Masih menurut Neneng, beralihnya fungsi lahan atau bergesernya sektor pertanian menjadi sektor industri, menjadi salah satu penyebab berkurangnya resapan-resapan air dan ruang terbuka hijau. Zona hijau, kata dia, akan tetap dipertahankan dan tidak akan berubah.
“Zona hijau tetap hijau, kita harus tahu bahwa Bekasi ini kan sudah ada zona abu-abunya, kuningnya dan hijaunya. Kemudian bukan berati bahwa yang sekarang sawah itu masih hijau, bisa saja eksistensinya sawah, tapi padahal zonanya sudah kuning,” paparnya.
Neneng berjanji semenjak dirinya menjadi Bupati Bekasi, akan tetapkan wilayah zona hijau.
“Insya Allah kita akan tetapkan yang hijau tetap hijau, kecuali ada urgensi yang betul-betul mau tidak mau kita harus rubah. Tapi kalau tidak sih, kita akan tetapkan lahan hijau tetap hijau,” katanya.
Disinggung soal berapa jumlah zona hijau yang ada di Kabupaten Bekasi, Neneng mengaku tidak tahu.
“Sekarang sesuai yang ada sekarang aja, kita tidak tahu berapa persenya,” kelakar wanita yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi ini.
Neneng menargetkan agar Kabupaten Bekasi dapat masuk tiga besar dari sektor dan bidang seperti pertanian, perikanan dan kehutanan.
“Kita menargetkan Kabupaten Bekasi minimal masuk tiga besar lah. Maka dari itu saya berharap etos kerja petani semakin ditingkatkan,” imbuhnya. [GUN]