SUARA BEKASI, Cikarang Pusat: Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Sahat M.Bj Nahor, mengatakan intensitas hujan yang makin rutin dan volume air yang tinggi, diperkirakan akan meningkat lebih dari tahun sebelumnya dan menyebabkan banjir di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi.
“BPBD sudah mengantisipasi dengan mendirikan posko bencana sesuai arahan Bupati Bekasi. Kami buka posko masing-masing di sejumlah kecamatan yang sering mengalami bencana,” ujar Sahat, saat berbincang dengan Suara Bekasi, di Posko Bencana, di Cikarang Pusat, Selasa (23/12).
Dikatakan Sahat, untuk penanggulangan bencana, diakuinya tidak cukup hanya ditangani oleh BPBD sendiri, tetapi diperlukan bantuan dari masing-masing instansi terkait seperti TNI dan POLRI.
Jumlah personel juga masih dalam evaluasi yang diperankan BPBD serta alat penunjang yang digunakan masih terbatas dan sudah tua.
“Kami sedang evaluasi terhadap kurangnya personel yang masih minim serta alat-alat yang ada sudah dianggap lama,” ucapnya.
Masih kata Sahat, pihaknya sudah mendirikan lima gudang di titik-titik rawan yang dianggap sering mengalami bencana. Gudang yang sudah disiapkan tersebut sedang diteliti sesuai dengan kebutuhan bencana masing-masing.
“Kami sudah siapkan bambu-bambu di wilayah Muara Gembong, Cabangbungin dan sekitar bantaran Kali Citarum yang sering mengalami bencana banjir,” tegasnya.
Lebih lanjut Sahat menjelaskan, dari hasil rapat koordinasi dengan pihak Pekerjaan Umjum (PU) se-Jabotabek, kemarin, banyak yang masih kurang. Di antaranya terkait kerja sama masih menjadi kendala yang harus diperhatikan.
BPBD Kabupaten bekasi akan menggandeng anggota Polri, TNI dan instansi lain untuk persiapan posko bencana banjir.
“BPBD akan membuat posko terintegrasi (posko gabungan). Karena ketika banjir tiba, masih banyak masing-masing membawa nama institusinya, bahkan mengibarkan bendera partainya,” pungkasnya. [DIK]