SUARA BEKASI, Jakarta: Harga komoditas beras di beberapa daerah mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut diperkirakan mencapai 20–30 persen per liternya.
Sekjen Asosiasi Pekerja (Aspek) Indonesia Sabda Pranawa Jati mengatakan, kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini sangat memberikan pengaruh terhadap buruh. Menurut dia, kenaikan harga beras yang bisa ditaksir mencapai Rp12.000 per liter membuat para buruh harus menombok pendapatannya.
“Pengaruh dalam artian, upah kita sekian, misalnya Rp2,7 juta untuk DKI. Tapi, konsumsi jauh dari itu,” kata Sabda kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (25/2/2015).
Sabda menuturkan, sebelum terjadinya kenaikan harga beras, para buruh pun dipastikan melakukan penombokan dalam membeli bahan pokok. “Sebelum naik saja kita sudah nombok, apalagi naik sekarang itu kita makin nombok. Pemerintah harus tanggung jawab,” tambahnya.
Tidak hanya itu, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini juga tidak memengaruhi pola konsumsi masyarakat kalangan atas.
“Yang jelas menjadi makanan pokok, ketika naik akan jelas terasa di rakyat, kalau di pengusaha kan tidak terasa kalau yang lain kan terasa,” jelas dia. [KAR/OKE]