SUARABEKASI.ID, CIKARANG PUSAT: Lagi, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi Jawa Barat (Jabar) me-launching program bertajuk Anggur Baznas (Aku Nggak Mau Nganggur, Baznas).
Dengan menggandeng Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia Kabupaten Bekasi, Baznas fasilitasi 29 orang ikuti pelatihan tata rias yang dilaksanakan di aula Gedung Baznas Kabupaten Bekasi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, Senin (16/10/2023).
Pelatihan ini menjadi salah satu upaya mengurangi angka pengangguran yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan apresiasinya kepada program yang dijalankan dalam rangka pengentasan pengangguran. Apalagi pelatihan ini akan dilanjutkan dengan pendampingan oleh HARPI Kabupaten Bekasi untuk memastikan para peserta bisa menjalankan bisnis tata rias.
“Agar nanti setelah peserta ini dilatih bisa berlanjut praktek dan menjalankan bisnis tata rias, sehingga tujuan dari Baznas yaitu mengurangi pengangguran, ini bisa tercapai,” ungkapnya usai melaunching program Anggur Baznas.
Menurut Dani Ramdan peserta program pelatihan ini akan menjadi asisten dalam pendampingan untuk event-event yang membutuhkan tata rias. Sehingga program pelatihan bisa jadi lebih produktif dan terukur.
“Nanti bisa dijadikan asisten dulu perias yang sudah mapan, nanti kalau dia sudah bisa mandiri, bisa menjalankan usahanya,” tuturnya.
Senada dengan itu, Ketua Baznas Kabupaten Bekasi Syamsul Bahri menjelaskan program tersebut menjadi turunan dari Bekasi Mandiri. Program Anggur Baznas menjadi prioritas untuk mereka masyarakat yang belum memiliki pekerjaan.
“Untuk bisa diberikan bantuan Baznas lewat pelatihan-pelatihan, sehingga mereka memiliki keterampilan. Dan pada akhirnya apa yang mereka ucapkan Aku Nggak Mau Nganggur Baznas benar-benar mereka wujudkan sehingga lebih mandiri mengelola kehidupan ekonominya,” katanya.
Seperti diketahui, saat ini Pemkab Bekasi menurutnya tengah berupaya mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Syamsul Bahri juga mengatakan ke depan terbuka untuk pelatihan-pelatihan lainnya selain tata rias.
“Jadi kita tidak membatasi apa itu pelatihannya, bahkan kita tadi bicara dengan Pak Pj, akan ada pelatihan Bekam, cuma memang kita lebih bekerjasama ke komunitas profesi tersebut, kenapa, karena akan mempermudah proses monitoring evaluasi dan pendampingannya, sehingga akan terukur keberhasilan program baik output maupun outcome-nya,” pungkasnya. [TUK]