SUARA BEKASI, Cikarang Pusat: Kepala Bidang Promosi dan Iklim Usaha pada Dinas Pasar dan Perdagangan Kabupaten Bekasi, Titot Suheryanto, mengungkapkan bahwa Kabupaten Bekasi memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Mulai dari lautan, sawah, minyak, gas serta hasil alam lainnya.
Di antara sekian banyak kekayaan alam yang perlu dilestarikan adalah batu pandan lumut yang berasal dari Kecamatan Karangbahagia.
Menurutnya, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tengah mendata langsung pemilik kerajinan usaha batu alam yang dijadikan hiasan cincin.
“Kami akan ikut pameran di luar kota, semoga batu asal Bekasi bisa diterima oleh masyarakat luar Bekasi,” ujar Titot Suheryanto saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/4/2015).
Ia mengatakan, pihaknya hanya merekomdasikan ke pimpinan terkait sedang maraknya penggunaan batu asli Bekasi yang sudah punya komunitas pandan.
Diterima atau tidaknya semua keputusan adalah untuk memperkenalkan keberadaan batu pandan yang sudah lama ditemukan di wilayah Kabupaten Bekasi.
“Teknik pengelolaan batu butuh orang yang terampil dalam pembuatannya. Ke depan akan diindustrikan batu asli Bekasi. Namun, kami butuh mengajukan ke Bupati, karena pandan lumut batu khas Bekasi,” paparnya.
Masih kata Titot, keberadaan hasil alam batu pandan cenderung memiliki kelekatan dengan unsur budaya dari leluhur Bekasi. Sehingga salah satu hasil budaya yang harus dilestarikan yaitu batu pandan lumut asli Bekasi.
“Batu bisa mengangkat budaya peninggalan leluhur. Batu pandan lumut diharapkan bisa mengangkat ekonomi kreatif untuk para pengrajin,” tuturnya.
Saat disinggung ASN Pemkab Bekasi wajib memakai batu asal Bekasi, kata dia hal itu bukan tupoksi pihaknya, namun ranah Bupati sebagai pimpinan untuk memperkenalkan batu pandan lumut asli Bekasi.
“Bukan ranah kami untuk mewajibkan memakai batu asli Bekasi, wacananya dari pimpinan (Bupati, red),” pungkasnya. [DIK]