SUARA BEKASI, Babelan: Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Babelan selain disinyalir bermasalah, juga diduga adanya penggelapan aset. Pasalnya, aset Pustu Babelan terdahulu hilang tanpa ada laporan oleh Kepala Puskesmas Babelan dan diduga diperjual belikan ke salah satu yayasan.
Saat dikonfirmasi Suara Bekasi, Kepala Puskesmas Babelan A. Dimyati, mengatakan bahwa aset sisa bangunan Pustu Kelurahan Bahagia sudah kami berikan ke salah satu yayasan yang ada di Kecamatan Tarumajaya.
“Aset Pustu tersebut berupa genteng, serta kusen bekas bangunan Pustu yang lama, sudah kami berikan ke salah satu yayasan yang ada di Pamahan Bogor,” jelas Dimyati saat berbincang dengan Suara Bekasi, Selasa (31/3/2015).
Anehnya, pada saat Suara Bekasi menanyakan nama Yayasan yang menerima aset sisa bangunan Pustu Babelan, Dimyati tidak menyebutkan.
“Yayasan, ya sudahlah nanti ada, nanti ada,” sebut dia dengan gugup.
Ia mengatakan, kalau di tengah jalan salah nanti dikonfirmasi saja. Bahkan, dia mrengaku sudah bicara ke Dinas Kesehatan (Dinkes). Kata dia, tidak apa-apa kalau ada surat permohonan dari yayasan untuk pelimpahan aset.
“Saya berencana untuk ngomong ke Dinas Kesehatan. Ga apa-apa Bang yang penting ada surat permohonan dari yayasan tersebut untuk melimpahkan aset itu dan permohonannya dikirim ke dinas,” katanya.
Dia pun mengakui, jika memang dalam administrasinya ada kesalahan akan diperbaiki, dan jika memang aset masih bisa dimanfaatkan ia kasih.
“Jika memang secara administrasinya ada kesalahan saya akan perbaiki, saya berpikir jika memang masih bisa dimanfaatkan kita kasih,” terangnya.
Jika memang ada kesalahan dirinya mengaku akan berkonsultasi kepada Dinkes. Dia menyebutkan aset Pustu terdahulu berupa genteng dan kusen.
“Ada genteng, tapi ada beberapa yang belum diambil mereka, dan kusen. Cuma memang kalau genteng kemarin dia sudah bawa,” sebutnya.
Menurutnya, aset yang telah diberikan ke sebuah yayasan ada surat permohonannya dan sudah dilaporkan ke dinas
“Yang penting mah ada surat permohonannya dari mereka, dan itu juga kita sudah laporkan ke dinas,” bebernya.
Selain itu, lanjut dia, ada beberapa kusen yang memang berada di rumahnya. Dia pun menawari teman-teman media jika mau mengambilnya.
“Sampai sekarang ada beberapa kusen di rumah, jika memang teman-teman media atau orang yang membutuhkan bisa dibawa,” tukasnya.
Secara administrasi nanti, kata dia, akan dibuatkan ke dinas sebagaimana surat resmi dan akan dibuat surat serah terima.
Dimyati berharap, permasalahan aset Pustu Babelan I jangan sampai menjadi bumerang bagi dirinya.
“Tapi secara administrasi nanti saya buatkan ke dinas bagaimana surat resmi, dan bikin juga surat serah terima. Jangan sampai ini menjadi bumerang buat saya,” pungkasnya. [GUN]