SUARA BEKASI, Sukakarya: Warga Kampung Pulosirih, Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya dihebohkan penemuan sesosok mayat yang diduga tewas akibat disambar petir di areal persawahan setempat, Senin (4/5) sekira pukul 06:00 Wib pagi.
Korban bernama Kirman (45), warga Kampung Rumbia RT. 01 RW 01, Desa Karang Patri, Kecamatan Pebayuran itu pertama kali ditemukan oleh Sanin (50), salah seorang warga setempat yang hendak mengairi sawahnya.
“Sewaktu hendak mengairi sawah, saya melihat ada sesosok mayat tergeletak. Karena takut saya memberitahukan ke warga dan pegawai desa untuk melaporkan ke pihak kepolisian,” ujarnya saat berbincang dengan Suara Bekasi, di rumahnya, Senin (4/5/2015).
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, sehari sebelumnya korban terlihat sedang mengairi sawahnya. Saat itu terjadi hujan lebat disertai angin dan petir. Namun, korban tetap melanjutkan aktivitas di areal persawahannya.
“Saat hujan kami masih melihat ada di areal sawah. Namun ketika banyak petir kami tidak melihatnya lagi. Saya pikir telah pulang ke rumah,” kata saksi mata.
Salah seorang kerabat korban, Iwan (35), menuturkan korban berangkat dari rumah menuju sawahnya pada Ahad (3/5/2015) sekira pukul 17:00 WIB sore hari. Saat itu hujan lebat, namun korban tetap berangkat dengan alasan sawahnya yang sudah lama kekeringan dan butuh pengairan.
“Sawahnya memang sedang butuh pasokan air, makanya hujan-hujan juga berangkat,” ungkapnya.
Menurutnya, pihak keluarga tidak menyangka kejadian tersebut menimpa korban. Pasalnya, korban kerap kali pulang malam bahkan sampai pagi hari jika sedang mengairi sawahnya.
Sehingga tidak ada pirasat apapun ketika korban belum pulang untuk mengairi sawahnya sampai pagi hari.
“Kami sangat kaget ketika menerima kabar ini. terus terang sangat kehilangan,” tukasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukatani, Iptu Suwarto, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurut dia, pihaknya mendapat laporan dari pegawai Desa Sukajadi sekira pukul 07:00 Wib pagi. Dari hasil identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
Karena pihak keluarga menganggap kejadian ini musibah, maka jasad korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Keluarga korban menganggap ini musibah. Setelah dilakukan identifikasi dan berita acara serah terima, maka kami serahkan jasad korban kepada keluarga untuk dimakamkan,” tukasnya. [MAR]